Sabtu, 13 Desember 2014

CONTOH LAPORAN STUDY TOUR KE PULAU BALI



LAPORAN STUDY TOUR

“pantai kuta , pantai dreamland , tanah lot ,  joger , bedugul ”




Karya Tulis Ini Penulis Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Kejuruan
SMK NEGERI 8 SURAKARTA










Disusun oleh :

Nama            : YONGKI . NURROMAN
No . Absen   : 21
Kelas            : 2B.MUSIK





SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK NEGERI 8 SURAKARTA

2012

                                                                                                                              

PERSETUJUAN



Karya tulis ini telah disetujui pada :

Hari          :

Tanggal    :


















               
           Kepala Sekolah
    SMKN 8 SURAKARTA                                                          Pembimbing






     SURATNO, S.Pd., M.Pd                                                    ALI ROSYIDI, S.Pd
 NIP. 19671021 199103 1 005                                          NIP . 19631219 2007011 004




ii


PENGESAHAN



Karya tulis ini telah disetujui pada :

Hari          :

Tanggal    :


















               
           Kepala Sekolah
    SMKN 8 SURAKARTA                                                           Pembimbing






     SURATNO, S.Pd., M.Pd                                                    ALI ROSYIDI, S.Pd
 NIP. 19671021 199103 1 005                                          NIP . 19631219 2007011 004





iii


MOTTO



  • kagagalan adalah sukses yang tertunda.



    
































iv

PERSEMBAHAN












                                                                     













                                                                             Karya tulis ini penulis persembahkan
                        kepada :
1.      allah SWT yang maha pengasih lagi
       maha penyayang.
2.   bapak/ibu yang tercinta












v

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Tujuan penulisan karya tulis ini,penulis ajukan untuk tugas bahasa indonesia tahun pelajaran 2011/2012.
Tujuan  penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi tentang keberadaan beberapa tempat wisata yang telah penulis kunjungi yang berada di pulau bali.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini berkat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung , oeh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
  1. Bapak Suratno,S.Pd.,M.Pd selaku Kepala SMKN 8 Surakarta yang telah   memberikan izin untuk study tour ke pulau bali.
  2. Bapak Ali Rosyidi,S.Pd yang telah membimbing kami sewaktu mengadakan study tour di Pulau bali
  3. Kedua orang tuaku terima kasih atas semua dukungan yang bersifat moril maupun spiritual
  4. Pihak-pihak lain secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung proses penulisan karya tulis ini
Penulis mohon maaf apabila dalam penulis karya ini masih ada kesalahan , maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk kesempurnaan karya tulis yang berikutnya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya


Surakarta ,  juni 2012



           Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii

HALAMAN MOTTO....................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v

KATA PENGANTAR...................................................................................vi

DAFTAR ISI..........................................................................................vii-viii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................9


a)      Latar belakang---------------------------------------------------------------------9

b)      Pembatas masalah----------------------------------------------------------------9

c)      Tujuan karya tulis----------------------------------------------------------------9

d)     Sistematika penulisan-----------------------------------------------------------10

BAB II ISI
      
A. Pulau Bali ---------------------------------------------------------------------------------------11

B. Pantai DREAM LAND-----------------------------------------------------------------------15

C. Pantai KUTA ----------------------------------------------------------------------------------16


D. Bedugul------------------------------------------------------------------------------------------17


E. Joger------------------------------------------------------------------------------------------18-19


BAB III PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------20

A. Kesimpulan
B. Saran


Daftar Pustaka
Lampiran



































BAB1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
                Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mempunyai latar belakang  untuk
Melakukan studi banding ke pulau dewata serta melihat budaya apa saja yang ada di sana.

B.Pembatasan Masalah
                Untuk mengetahui dan memahami apa saja sejarah dan kebudayaan yang masih bisa dikunjungi. Dengan adanya study tour diharapkan siswa mampu meneliti apapun kejadian yang ada.tidak hanya berwisata saja tapi juga menambah ilmu.

C.Tujuan Karya Tulis
Dalam penulisan juga mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
1.      agar para pembaca mengetahui apa saja yang terdapat di tempat wisata di pulau bali.
2.      agar kita bisa mengetahui dan memahami berbagai macam seni budaya masyarakat di daerah lain
3.      agar pembaca bisa menambah berbagai macam pengetahuan yang sebelumnya kita tahu











D.Sistematika Penulisan

 BAB 1       PENDAHULUAN
A.    latar belakang
B.     Pembatasan masalah
C.     Tujuan karya tulis
D.    Sistematika penulisan
BAB 2        ISI
A.    Sejarah Pulau Dewata Bali
B.     Pantai Dreamland
C.    Pantai Kuta
D.    Bedugul
E.     Joger

BAB 3         PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN












BAB 2

ISI


  1. SEJARAH PULAU BALI

               Zaman prasejarah Bali merupakan awal dari sejarah masyarakat Bali, yang ditandai oleh kehidupan masyarakat pada masa itu yang belum mengenal tulisan. Walaupun pada zaman prasejarah ini belum dikenal tulisan untuk menuliskan riwayat kehidupannya, tetapi berbagai bukti tentang kehidupan pada masyarakat pada masa itu dapat pula menuturkan kembali keadaanya Zaman prasejarah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang, maka bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang sudah tentu tidak dapat memenuhi segala harapan kita.
                Berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para ahli asing khususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia maka perkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Perhatian terhadap kekunaan di Bali pertama-tama diberikan oleh seorang naturalis bernama Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705 yang dimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer. Sebagai pionir dalam penelitian kepurbakalaan di Bali adalah W.O.J. Nieuwenkamp yang mengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis. Dia mengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dan memberikan beberapa catatan antara lain tentang nekara Pejeng, Trunyan, dan Pura Bukit Penulisan. Perhatian terhadap nekara Pejeng ini dilanjutkan oleh K.C Crucq tahun 1932 yang berhasil menemukan tiga bagian cetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba, Tegallalang.
              Penelitian prasejarah di Bali dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. van Heekeren dengan hasil tulisan yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun 1954. Pada tahun 1963 ahli prasejarah putra Indonesia Drs. R.P. Soejono melakukan penggalian ini dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu tahun 1973, 1974, 1984, 1985. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-benda temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk diduga bahwa lokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali. Di tempat ini sekarang berdiri sebuah museum.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, kehidupan masyarakat ataupun penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi :
·         Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
·         Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
·         Masa bercocok tanam
·         Masa perundagian
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
                Sisa-sisa dari kebudayaan paling awal diketahui dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sejak tahun 1960 dengan ditemukan di Sambiran (Buleleng bagian timur), serta di tepi timur dan tenggara Danau Batur (Kintamani) alat-alat batu yang digolongkan kapak genggam, kapak berimbas, serut dan sebagainya. Alat-alat batu yang dijumpai di kedua daerah tersebut kini disimpan di Museum Gedong Arca di Bedulu, Gianyar.
                 Kehidupan penduduk pada masa ini adalah sederhana sekali, sepenuhnya tergantung pada alam lingkungannya. Mereka hidup mengembara dari satu tempat ketempat lainnya (nomaden). Daerah-daerah yang dipilihnya ialah daerah yang mengandung persediaan makanan dan air yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Hidup berburu dilakukan oleh kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama. Tugas berburu dilakukan oleh kaum laki-laki, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi segala bahaya yang mungkin terjadi. Perempuan hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan makanan dari alam sekitarnya. Hingga saat ini belum ditemukan bukti-bukti apakah manusia pada masa itu telah mengenal bahasa sebagai alat bertutur satu sama lainnya.
                Walaupun bukti-bukti yang terdapat di Bali kurang lengkap, tetapi bukti-bukti yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur) dapatlah kiranya dijadikan pedoman. Para ahli memperkirakan bahwa alat-alat batu dari Pacitan yang sezaman dan mempunyai banyak persamaan dengan alat-alat batu dari Sembiran, dihasilkan oleh jenis manusia. Pithecanthropus erectus atau keturunannya. Kalau demikian mungkin juga alat-alat baru dari Sambiran dihasilkan oleh manusia jenis Pithecanthropus atau keturunannya.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
                Pada masa ini corak hidup yang berasal dari masa sebelumnya masih berpengaruh. Hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang terdapat dialam sekitar dilanjutkan terbukti dari bentuk alatnya yang dibuat dari batu, tulang dan kulit kerang. Bukti-bukti mengenai kehidupan manusia pada masa mesolithik berhasil ditemukan pada tahun 1961 di Gua Selonding, Pecatu (Badung). Gua ini terletak di pegunungan gamping di Semenanjung Benoa. Di daerah ini terdapat goa yang lebih besar ialah Gua Karang Boma, tetapi goa ini tidak memberikan suatu bukti tentang kehidupan yang pernah berlangsung disana. Dalam penggalian Gua Selonding ditemukan alat-alat terdiri dari alat serpih dan serut dari batu dan sejumlah alat-alat dari tulang. Di antara alat-alat tulang terdapat beberapa lencipan muduk yaitu sebuah alat sepanjang 5 cm yang kedua ujungnya diruncingkan.
                  Alat-alat semacam ini ditemukan pula di sejumlah gua Sulawesi Selatan pada tingkat perkembangan kebudayaan Toala dan terkenal pula di Australia Timur. Di luar Bali ditemukan lukisan dinding-dinding gua, yang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dan kepercayaan masyarakat pada waktu itu. Lukisan-lukisan di dinding goa atau di dinding-dinding karang itu antara lain yang berupa cap-cap tangan, babi rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari, lukisan mata dan sebagainya. Beberapa lukisan lainnya ternyata lebih berkembang pada tradisi yang lebih kemudian dan artinya menjadi lebih terang juga di antaranya adalah lukisan kadal seperti yang terdapat di Pulau Seram dan Papua, mungkin mengandung arti kekuatan magis yang dianggap sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau kepala suku.
Masa bercocok tanam
                Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban, karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi menghasilkan makanan (food producing). Perubahan ini sesungguhnya sangat besar artinya mengingat akibatnya yang sangat mendalam serta meluas kedalam perekonomian dan kebudayaan.
             Sisa-sisa kehidupan dari masa bercocok tanam di Bali antara lain berupa kapak batu persegi dalam berbagai ukuran, belincung dan panarah batang pohon. Dari teori Kern dan teori Von Heine-Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai datang di kepulauan kita kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan timur dan peninggalan-peninggalannya merata dibagian timur negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalah bangsa Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukan adanya bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini adalah Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.
Masa perundagian
                 Gong, yang ditemukan pula di berbagai tempat di Nusantara, merupakan alat musik yang diperkirakan berakar dari masa perundagian.
                 Dalam masa neolithik manusia bertempat tinggal tetap dalam kelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya menurut kebutuhan yang dipusatkan kepada menghasilkan bahan makanan sendiri (pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetap ini, manusia berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
                  Pada zaman ini jenis manusia yang mendiami Indonesia dapat diketahui dari berbagai penemuan sisa-sisa rangka dari berbagai tempat, yang terpenting di antaranya adalah temuan-temuan dari Anyer Lor (Banten), Puger (Jawa Timur), Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumbawa). Dari temuan kerangka yang banyak jumlahnya menunjukkan ciri-ciri manusia. Sedangkan penemuan di Gilimanuk dengan jumlah kerangka yang ditemukan 100 buah menunjukkan ciri Mongoloid yang kuat seperti terlihat pada gigi dan muka. Pada rangka manusia Gilimanuk terlihat penyakit gigi dan encok yang banyak menyerang manusia ketika itu.
                  Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan dapat diketahui bahwa dalam masyarakat Bali pada masa perundagian telah berkembang tradisi penguburan dengan cara-cara tertentu. Adapun cara penguburan yang pertama ialah dengan mempergunakan peti mayat atau sarkofagus yang dibuat dari batu padas yang lunak atau yang keras. Cara penguburannya ialah dengan mempergunakan tempayan yang dibuat dari tanah liat seperti ditemukan di tepi pantai Gilimanuk (Jembrana). Benda-benda temuan ditempat ini ternyata cukup menarik perhatian di antaranya terdapat hampir 100 buah kerangka manusia dewasa dan anak-anak, dalam keadaan lengkap dan tidak lengkap. Tradisi penguburan dengan tempayan ditemukan juga di Anyar (Banten), Sabbang (Sulawesi Selatan), Selayar, Rote dan Melolo (Sumba). Di luar Indonesia tradisi ini berkembang di Filipina, Thailand, Jepang dan Korea.
                Kebudayaan megalithik ialah kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar. Batu-batu ini mempunyai biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. di daerah Bali tradisi megalithik masih tampak hidup dan berfungsi di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Adapun temuan yang penting ialah berupa batu berdiri (menhir) yang terdapat di Pura Ratu Gede Pancering Jagat di Trunyan. Di pura in terdapat sebuah arca yang disebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal dari masa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter. Temuan lainnya ialah di Sembiran (Buleleng), yang terkenal sebagai desa Bali kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan. Tradisi megalithik di desa Sembiran dapat dilihat pada pura-pura yang dipuja penduduk setempat hingga dewasa ini. dari 20 buah pura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk megalithik dan pada umumnya dibuat sederhana sekali. Di antaranya ada berbentuk teras berundak, batu berdiri dalam palinggih dan ada pula yang hanya merupakan susunan batu kali.
             Temuan lainnya yang penting juga ialah berupa bangunan-bangunan megalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).Temuan yang penting di desa Gelgel ialah sebuah arca menhir yaitu terdapat di Pura Panataran Jro Agung. Arca menhir ini dibuat dari batu dengan penonjolan kelamin wanita yang mengandung nilai-nilai keagamaan yang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberi kehidupan kepada masyarakat.




  1. PANTAI DREAMLAND

              Pantai Dreamland adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Bali di daerah bernama Pecatu. Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar pantai. Lokasi pantai ini berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort) yaitu sekitar 30 menit dari pantai Kuta.

              Pantai Dreamland sendiri hampir mirip dengan pantai Kuta. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Lokasi berpasir putih bersih di pantai sempit tepat di bawah dinding karang curam cocok untuk menikmati matahari tenggelam atau sekedar menyaksikan atraksi para peselancar. Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar olahraga selancar air (surfing), bahkan Dreamland sudah dijadikan semacam surfing spot baru untuk kawasan Bali.

                Asal usul nama Dreamland dikarenakan dulu di area ini sempat terdapat sebuah proyek perumahan dan objek wisata. Namun proyek tersebut terhambat dan terbengkalai sedangkan para penduduk desa Pecatu yang dulunya hidup sebagai petani sangat berharap proyek selesai dan mereka bisa menekuni bisnis lain di bidang pariwisata. Karena itulah lahan disekitar pantai disebut dengan Dreamland (tanah impian).



C. PANTAI KUTA
            Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.


Suasana pantai kuta saat sunrise


Suasana pantai kuta saat sunset





  1. BEDUGUL

              Anda peminat suasana perbukitan pegunungan dan suasana danau yang tenang? Bedugul merupakan pilihan tempat wisata yang sangat tepat untuk Anda dan keluarga. Jika Anda berkunjung ke Pulau Bali, jangan melewatkan objek wisata yang satu ini, terutama untuk Anda yang menyukai suasana panorama alam yang terpancar dari ademnya hawa pegunungan yang segar. Bila Anda pernah mengunjungi kawasan wisata Kintamani di Pulau Bali, Anda juga bisa membayangkan keindahan suasana objek wisata Bedugul yang sungguh menawan. Kintamani merupakan objek wisata di Bali yang menawarkan suasana keindahana panorami gunung dan danau batur dengan kondisi suhu yang mencapai angka delapan belas derajat celsius saja. Sama halnya dengan objek wisata Bedegul tersebut, Bedugul merupakan objek wisata Bali yang terletak di Kabupaten Tabanan dengan sajian keindahan suasana perbukitan dan keindahan panorama Danau Tamablingan.

               Untuk bisa menikmati keindahan suasana objek wisata Bedugul, Anda cukup menyewa speed boat lalu berkeliling ke danau untuk menikmati keindahan suasana pegunungan dan birunya air danau. Setelah letih berkeliling danau, Anda bisa menikmati sajian makanan di beberapa restoran terkenal yang menyajikan cita rasa makanan khas Indonesia. Rasa lapar usai letih mengelilingi danau pun akan terobati dengan menikmati sajian makanan lokal Indonesia dengan beragam rasa yang spesial.

               Tak hanya itu suasana yang akan Anda temukan di kawasan objek wisata Bedugul tersebut. Setelah bosan dengan sajian suasana pemandangan danau yang ada, Anda bisa melanjutkan petualangan ke Kebun Raya Eka Karya yang letaknya tak jauh dari Danau. Kebun Raya Eka Karya merupakan salah satu kawasan hutan lindung di Bali yang berfungsi sebagai pori-pori bumi daerah Bali. Untuk menjaga kelangsungan hidup dari hutan lindung tersebut, maka kawasan Kebun Raya Eka Karya tersebut pun dikomersilkan. Di kawasan ini, Anda bisa mendapatkan oleh-oleh khas yakni berupa buah strawberry. Strawberry merupakan tanaman utama yang dihasilkan oleh para penduduk di daerah tersebut, sehingga bisa Anda dapatkan dengan harga yang relatif lebih murah.
                Tertarik mengunjungi objek wisata Bedugul tersebut? objek wisata Bedugul memadukan antara pemandangan bahari dan suasana hutan yang cukup menyegarkan pikiran dan perasaan para wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata tersebut. Dengan menyaksikan pemandangan hijau, pikiran dan mata pun akan menjadi segar, sehingga tujuan berwisata Anda akan dapat dirasakan untuk memberikan semangat baru sebelum memulai pekerjaan di kantor.





E. JOGER
              Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".

                   Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
 

                  Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradab) dan berkesinambungan.

                  Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt - T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.

JOGER, KUTA, BALINESIA, 230607.RAR
                                                     






BAB III
                                                    PENUTUP


A.KESIMPULAN
                  Setelah saya memperhatikan dan mengunjungi tempat-tempat wisata di Pulau Bali saya mempunyai beberapa kesimpulan antaralain:
1.      Ternyata tempat wisata di Pulau Bali memang bermanfaat sekali bagi para pelajar, karena di sana dapat kita jumapi beberapa seni dan budaya .
2.      di Pulau bali kita dapat melihat sekaligus belajar budaya yang berbeda dengan y.ang ada di pulau jawa


D.    SARAN

          Setelah saya memperhatikan tempat wisata di Pulau Bali, ternyata masih ada kekuranganya. Jadi penulis memberi saran-saran, antara lain :
1.pulau yang ternyata sangat sakral.
2.banyaknya pedagang kaki lima yang masih memperburuk kota.
3.banyaknya pedagang yang menjual dengan harga kelas atas.












DAFTAR PUSTAKA





LAMPIRAN



semoga bermanfaat . atau bisa di unduh di    http://www.4shared.com/web/preview/pdf/bFxq0cWEce

Tidak ada komentar:

Posting Komentar