LAPORAN STUDY TOUR
“pantai kuta , pantai dreamland , tanah lot , joger , bedugul ”
Karya Tulis Ini Penulis Ajukan Untuk Memenuhi Tugas
Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Kejuruan
SMK NEGERI 8 SURAKARTA
Disusun oleh :
Nama : YONGKI .
NURROMAN
No . Absen : 21
Kelas : 2B.MUSIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK NEGERI 8 SURAKARTA
2012
PERSETUJUAN
Karya tulis ini
telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Kepala Sekolah
SMKN
8 SURAKARTA
Pembimbing
SURATNO, S.Pd., M.Pd
ALI ROSYIDI, S.Pd
NIP. 19671021 199103 1 005 NIP .
19631219 2007011 004
ii
PENGESAHAN
Karya tulis ini
telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Kepala Sekolah
SMKN
8 SURAKARTA
Pembimbing
SURATNO, S.Pd., M.Pd
ALI ROSYIDI, S.Pd
NIP. 19671021 199103 1 005 NIP .
19631219 2007011 004
iii
MOTTO
- kagagalan adalah sukses yang tertunda.
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan
kepada :
1.
allah
SWT yang maha pengasih lagi
maha penyayang.
2. bapak/ibu yang tercinta
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Tujuan penulisan karya tulis ini,penulis
ajukan untuk tugas bahasa indonesia tahun pelajaran 2011/2012.
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi tentang
keberadaan beberapa tempat wisata yang telah penulis kunjungi yang berada di pulau
bali.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini
berkat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung , oeh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
- Bapak Suratno,S.Pd.,M.Pd selaku Kepala SMKN 8 Surakarta yang telah memberikan izin untuk study tour ke pulau bali.
- Bapak Ali Rosyidi,S.Pd yang telah membimbing kami sewaktu mengadakan study tour di Pulau bali
- Kedua orang tuaku terima kasih atas semua dukungan yang bersifat moril maupun spiritual
- Pihak-pihak lain secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung proses penulisan karya tulis ini
Penulis mohon maaf apabila dalam penulis karya ini
masih ada kesalahan , maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca untuk kesempurnaan karya tulis yang
berikutnya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini berguna
dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya
Surakarta
, juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii
HALAMAN MOTTO....................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................vii-viii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................9
a) Latar belakang---------------------------------------------------------------------9
b) Pembatas masalah----------------------------------------------------------------9
c) Tujuan karya tulis----------------------------------------------------------------9
d) Sistematika penulisan-----------------------------------------------------------10
BAB
II ISI
A. Pulau Bali
---------------------------------------------------------------------------------------11
B. Pantai DREAM LAND-----------------------------------------------------------------------15
C. Pantai KUTA
----------------------------------------------------------------------------------16
D. Bedugul------------------------------------------------------------------------------------------17
E. Joger------------------------------------------------------------------------------------------18-19
BAB III PENUTUP
--------------------------------------------------------------------------------20
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembuatan karya
tulis ini, penulis mempunyai latar belakang untuk
Melakukan studi banding ke pulau dewata serta melihat budaya apa saja yang
ada di sana.
B.Pembatasan Masalah
Untuk mengetahui dan
memahami apa saja sejarah dan kebudayaan yang masih bisa dikunjungi. Dengan
adanya study tour diharapkan siswa mampu meneliti apapun kejadian yang
ada.tidak hanya berwisata saja tapi juga menambah ilmu.
C.Tujuan Karya Tulis
Dalam penulisan juga mempunyai beberapa tujuan,
antara lain:
1. agar para pembaca mengetahui apa saja yang
terdapat di tempat wisata di pulau bali.
2. agar kita bisa mengetahui dan memahami
berbagai macam seni budaya masyarakat di daerah lain
3. agar pembaca bisa menambah berbagai macam
pengetahuan yang sebelumnya kita tahu
D.Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
A. latar belakang
B. Pembatasan masalah
C. Tujuan karya tulis
D. Sistematika penulisan
BAB 2 ISI
A. Sejarah Pulau Dewata Bali
B. Pantai Dreamland
C. Pantai Kuta
D. Bedugul
E. Joger
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB 2
ISI
- SEJARAH PULAU BALI
Zaman prasejarah Bali merupakan
awal dari sejarah masyarakat Bali, yang ditandai oleh kehidupan masyarakat pada
masa itu yang belum mengenal tulisan. Walaupun pada zaman prasejarah ini belum
dikenal tulisan untuk menuliskan riwayat kehidupannya, tetapi berbagai bukti
tentang kehidupan pada masyarakat pada masa itu dapat pula menuturkan kembali
keadaanya Zaman prasejarah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang,
maka bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang sudah tentu tidak dapat
memenuhi segala harapan kita.
Berkat penelitian yang tekun
dan terampil dari para ahli asing khususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia
maka perkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Perhatian terhadap
kekunaan di Bali pertama-tama diberikan oleh seorang naturalis bernama Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705
yang dimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer. Sebagai pionir dalam
penelitian kepurbakalaan di Bali adalah W.O.J.
Nieuwenkamp yang mengunjungi Bali pada tahun 1906
sebagai seorang pelukis. Dia mengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dan
memberikan beberapa catatan antara lain tentang nekara
Pejeng, Trunyan,
dan Pura Bukit Penulisan. Perhatian terhadap
nekara Pejeng ini dilanjutkan oleh K.C Crucq tahun 1932
yang berhasil menemukan tiga bagian cetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba,
Tegallalang.
Penelitian prasejarah di Bali
dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. van Heekeren dengan hasil tulisan
yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun 1954.
Pada tahun 1963 ahli prasejarah putra Indonesia Drs.
R.P. Soejono melakukan penggalian ini dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu
tahun 1973,
1974,
1984,
1985.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-benda
temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk diduga bahwa lokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah
perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali. Di tempat ini
sekarang berdiri sebuah museum.
Berdasarkan
bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, kehidupan masyarakat
ataupun penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi :
·
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
sederhana
·
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut
·
Masa bercocok tanam
·
Masa perundagian
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Sisa-sisa dari kebudayaan
paling awal diketahui dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sejak tahun
1960 dengan ditemukan di Sambiran (Buleleng bagian timur), serta di tepi timur
dan tenggara Danau Batur (Kintamani)
alat-alat batu yang digolongkan kapak genggam, kapak berimbas, serut dan sebagainya. Alat-alat batu yang
dijumpai di kedua daerah tersebut kini disimpan di Museum
Gedong Arca di Bedulu, Gianyar.
Kehidupan penduduk pada masa
ini adalah sederhana sekali, sepenuhnya tergantung pada alam lingkungannya.
Mereka hidup mengembara dari satu tempat ketempat lainnya (nomaden).
Daerah-daerah yang dipilihnya ialah daerah yang mengandung persediaan makanan
dan air yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Hidup berburu
dilakukan oleh kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama. Tugas berburu
dilakukan oleh kaum laki-laki, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang
cukup besar untuk menghadapi segala bahaya yang mungkin terjadi. Perempuan
hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan
makanan dari alam sekitarnya. Hingga saat ini belum ditemukan bukti-bukti
apakah manusia pada masa itu telah mengenal bahasa sebagai alat bertutur satu
sama lainnya.
Walaupun bukti-bukti yang
terdapat di Bali kurang lengkap, tetapi bukti-bukti yang ditemukan di Pacitan
(Jawa
Timur) dapatlah kiranya dijadikan pedoman. Para ahli
memperkirakan bahwa alat-alat batu dari Pacitan yang sezaman dan mempunyai
banyak persamaan dengan alat-alat batu dari Sembiran, dihasilkan oleh jenis
manusia. Pithecanthropus erectus atau
keturunannya. Kalau demikian mungkin juga alat-alat baru dari Sambiran
dihasilkan oleh manusia jenis Pithecanthropus atau keturunannya.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Pada masa ini corak hidup yang
berasal dari masa sebelumnya masih berpengaruh. Hidup berburu dan mengumpulkan
makanan yang terdapat dialam sekitar dilanjutkan terbukti dari bentuk alatnya
yang dibuat dari batu, tulang dan kulit kerang. Bukti-bukti mengenai kehidupan
manusia pada masa mesolithik berhasil ditemukan pada tahun 1961 di Gua
Selonding, Pecatu (Badung).
Gua ini terletak di pegunungan gamping di Semenanjung Benoa. Di daerah ini terdapat
goa yang lebih besar ialah Gua Karang Boma, tetapi goa ini tidak memberikan
suatu bukti tentang kehidupan yang pernah berlangsung disana. Dalam penggalian
Gua Selonding ditemukan alat-alat terdiri dari alat serpih dan serut dari batu
dan sejumlah alat-alat dari tulang. Di antara alat-alat tulang terdapat
beberapa lencipan muduk yaitu sebuah alat sepanjang 5 cm yang kedua ujungnya
diruncingkan.
Alat-alat semacam ini ditemukan pula di
sejumlah gua Sulawesi Selatan pada tingkat perkembangan
kebudayaan Toala dan terkenal pula di Australia Timur. Di luar Bali ditemukan
lukisan dinding-dinding gua, yang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dan
kepercayaan masyarakat pada waktu itu. Lukisan-lukisan di dinding goa atau di
dinding-dinding karang itu antara lain yang berupa cap-cap tangan, babi
rusa, burung, manusia, perahu,
lambang matahari, lukisan mata dan sebagainya. Beberapa lukisan lainnya
ternyata lebih berkembang pada tradisi yang lebih kemudian dan artinya menjadi
lebih terang juga di antaranya adalah lukisan
kadal
seperti yang terdapat di Pulau Seram dan Papua,
mungkin mengandung arti kekuatan magis yang dianggap sebagai penjelmaan roh
nenek moyang atau kepala suku.
Masa bercocok tanam
Masa bercocok tanam lahir
melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha manusia
prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa
neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban, karena
pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam
bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering)
berubah menjadi menghasilkan makanan (food producing). Perubahan ini
sesungguhnya sangat besar artinya mengingat akibatnya yang sangat mendalam
serta meluas kedalam perekonomian dan kebudayaan.
Sisa-sisa kehidupan dari masa
bercocok tanam di Bali antara lain berupa kapak batu persegi dalam berbagai ukuran,
belincung dan panarah batang pohon. Dari teori Kern dan teori Von Heine-Geldern
diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia,
yang mulai datang di kepulauan kita kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai
dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia
melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat
Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui
jalan timur dan peninggalan-peninggalannya merata dibagian timur negara kita.
Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalah bangsa Austronesia dan
gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang
kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa
Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis
perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh
perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter)
yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukan adanya
bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini adalah
Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.
Masa perundagian
Gong, yang ditemukan pula di
berbagai tempat di Nusantara, merupakan alat musik yang
diperkirakan berakar dari masa perundagian.
Dalam masa neolithik manusia
bertempat tinggal tetap dalam kelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya
menurut kebutuhan yang dipusatkan kepada menghasilkan bahan makanan sendiri
(pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetap ini, manusia
berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya guna mencapai hasil yang
sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada zaman ini jenis manusia
yang mendiami Indonesia dapat diketahui dari berbagai penemuan sisa-sisa rangka
dari berbagai tempat, yang terpenting di antaranya adalah temuan-temuan dari
Anyer Lor (Banten), Puger
(Jawa
Timur), Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumbawa).
Dari temuan kerangka yang banyak jumlahnya menunjukkan ciri-ciri manusia.
Sedangkan penemuan di Gilimanuk dengan jumlah kerangka yang ditemukan 100 buah
menunjukkan ciri Mongoloid yang kuat seperti terlihat pada gigi dan muka. Pada
rangka manusia Gilimanuk terlihat penyakit gigi dan encok yang banyak menyerang
manusia ketika itu.
Berdasarkan bukti-bukti yang
telah ditemukan dapat diketahui bahwa dalam masyarakat Bali pada masa
perundagian telah berkembang tradisi penguburan dengan cara-cara tertentu.
Adapun cara penguburan yang pertama ialah dengan mempergunakan peti mayat atau
sarkofagus yang dibuat dari batu padas yang lunak atau yang keras. Cara
penguburannya ialah dengan mempergunakan tempayan yang dibuat dari tanah liat
seperti ditemukan di tepi pantai Gilimanuk (Jembrana).
Benda-benda temuan ditempat ini ternyata cukup menarik perhatian di antaranya
terdapat hampir 100 buah kerangka manusia dewasa dan anak-anak, dalam keadaan
lengkap dan tidak lengkap. Tradisi penguburan dengan tempayan ditemukan juga di
Anyar (Banten), Sabbang (Sulawesi Selatan), Selayar,
Rote
dan Melolo (Sumba). Di luar Indonesia tradisi ini
berkembang di Filipina, Thailand,
Jepang
dan Korea.
Kebudayaan megalithik ialah
kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar.
Batu-batu ini mempunyai biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan
secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. di daerah Bali tradisi
megalithik masih tampak hidup dan berfungsi di dalam kehidupan masyarakat
dewasa ini. Adapun temuan yang penting ialah berupa batu berdiri (menhir)
yang terdapat di Pura Ratu Gede Pancering Jagat di Trunyan. Di pura in terdapat
sebuah arca yang disebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal
dari masa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter. Temuan lainnya
ialah di Sembiran (Buleleng), yang terkenal sebagai desa Bali
kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan. Tradisi megalithik di desa
Sembiran dapat dilihat pada pura-pura yang dipuja penduduk setempat hingga
dewasa ini. dari 20 buah pura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk
megalithik dan pada umumnya dibuat sederhana sekali. Di antaranya ada berbentuk
teras berundak, batu berdiri dalam palinggih dan ada pula yang hanya merupakan
susunan batu kali.
Temuan lainnya yang penting juga
ialah berupa bangunan-bangunan megalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).Temuan yang penting di desa Gelgel ialah
sebuah arca menhir yaitu terdapat di Pura Panataran Jro Agung. Arca menhir ini
dibuat dari batu dengan penonjolan kelamin wanita yang mengandung nilai-nilai
keagamaan yang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberi
kehidupan kepada masyarakat.
- PANTAI DREAMLAND
Pantai Dreamland
adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Bali
di daerah bernama Pecatu. Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang
menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar
pantai. Lokasi pantai ini berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf
Link Resort) yaitu sekitar 30 menit dari pantai
Kuta.
Pantai Dreamland sendiri hampir
mirip dengan pantai Kuta. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi
pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Lokasi berpasir putih
bersih di pantai sempit tepat di bawah dinding karang curam cocok untuk
menikmati matahari tenggelam atau sekedar menyaksikan atraksi para peselancar.
Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar olahraga selancar air (surfing), bahkan
Dreamland sudah dijadikan semacam surfing spot baru untuk kawasan Bali.
Asal usul nama Dreamland
dikarenakan dulu di area ini sempat terdapat sebuah proyek perumahan dan objek
wisata. Namun proyek tersebut terhambat dan terbengkalai sedangkan para
penduduk desa Pecatu yang dulunya hidup sebagai petani sangat berharap
proyek selesai dan mereka bisa menekuni bisnis lain di bidang pariwisata.
Karena itulah lahan disekitar pantai disebut dengan Dreamland (tanah impian).
C. PANTAI KUTA
Pantai Kuta adalah
sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota
Bali, Indonesia.
Kuta terletak di Kabupaten
Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis
mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal
70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach)
sebagai lawan dari pantai
Sanur.
Di Kuta terdapat
banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain
keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan
lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian.
Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah
beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga
memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing),
terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai
terletak tidak jauh dari Kuta.
Suasana
pantai kuta saat sunrise
Suasana pantai kuta saat sunset
- BEDUGUL
Anda peminat suasana perbukitan
pegunungan dan suasana danau yang tenang? Bedugul merupakan pilihan tempat
wisata yang sangat tepat untuk Anda dan keluarga. Jika Anda berkunjung ke Pulau
Bali, jangan melewatkan objek wisata yang satu ini, terutama untuk Anda yang
menyukai suasana panorama alam yang terpancar dari ademnya hawa pegunungan yang
segar. Bila Anda pernah mengunjungi kawasan wisata Kintamani di
Pulau Bali, Anda juga bisa membayangkan keindahan suasana objek wisata Bedugul
yang sungguh menawan. Kintamani merupakan objek wisata di Bali yang menawarkan
suasana keindahana panorami gunung dan danau batur dengan kondisi suhu yang
mencapai angka delapan belas derajat celsius saja. Sama halnya dengan objek
wisata Bedegul tersebut, Bedugul merupakan objek wisata Bali yang terletak di
Kabupaten Tabanan dengan sajian keindahan suasana perbukitan dan keindahan
panorama Danau Tamablingan.
Untuk bisa menikmati keindahan
suasana objek wisata Bedugul, Anda cukup menyewa speed boat lalu berkeliling ke
danau untuk menikmati keindahan suasana pegunungan dan birunya air danau.
Setelah letih berkeliling danau, Anda bisa menikmati sajian makanan di beberapa
restoran terkenal yang menyajikan cita rasa makanan khas Indonesia. Rasa lapar
usai letih mengelilingi danau pun akan terobati dengan menikmati sajian makanan
lokal Indonesia dengan beragam rasa yang spesial.
Tak hanya itu suasana yang akan
Anda temukan di kawasan objek wisata Bedugul tersebut. Setelah bosan dengan
sajian suasana pemandangan danau yang ada, Anda bisa melanjutkan petualangan ke
Kebun Raya Eka Karya yang letaknya tak jauh dari Danau. Kebun Raya Eka Karya
merupakan salah satu kawasan hutan lindung di Bali yang berfungsi sebagai
pori-pori bumi daerah Bali. Untuk menjaga kelangsungan hidup dari hutan lindung
tersebut, maka kawasan Kebun Raya Eka Karya tersebut pun dikomersilkan. Di
kawasan ini, Anda bisa mendapatkan oleh-oleh khas yakni berupa buah strawberry.
Strawberry merupakan tanaman utama yang dihasilkan oleh para penduduk di daerah
tersebut, sehingga bisa Anda dapatkan dengan harga yang relatif lebih murah.
Tertarik mengunjungi objek
wisata Bedugul tersebut? objek wisata Bedugul memadukan antara
pemandangan bahari dan suasana hutan yang cukup menyegarkan pikiran dan
perasaan para wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata tersebut. Dengan
menyaksikan pemandangan hijau, pikiran dan mata pun akan menjadi segar,
sehingga tujuan berwisata Anda akan dapat dirasakan untuk memberikan semangat
baru sebelum memulai pekerjaan di kantor.
E. JOGER
Dulu (sebelum 1981) kata atau
gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau
setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun,
kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami
merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu
akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung -
Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami
diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar
toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau
bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi,
Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus
Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah
tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa
untuk bersikap "lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu
seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak
untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public
domain".
Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradab) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt - T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.
JOGER, KUTA, BALINESIA, 230607.RAR
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Setelah saya memperhatikan dan
mengunjungi tempat-tempat wisata di Pulau Bali saya mempunyai beberapa
kesimpulan antaralain:
1. Ternyata tempat wisata di Pulau Bali memang
bermanfaat sekali bagi para pelajar, karena di sana dapat kita jumapi beberapa
seni dan budaya .
2. di Pulau bali kita dapat melihat sekaligus
belajar budaya yang berbeda dengan y.ang ada di pulau jawa
D. SARAN
Setelah saya memperhatikan
tempat wisata di Pulau Bali, ternyata masih ada kekuranganya. Jadi penulis
memberi saran-saran, antara lain :
1.pulau yang ternyata sangat sakral.
2.banyaknya pedagang kaki lima yang masih
memperburuk kota.
3.banyaknya pedagang yang menjual dengan
harga kelas atas.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
semoga bermanfaat . atau bisa di unduh di http://www.4shared.com/web/preview/pdf/bFxq0cWEce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar